Nenek Tukini bisa tinggal nyaman di rumah. Rumah yang sebelumnya tak layak ditinggali ‘disulap’ menjadi rumah layak huni.
Program bedah rumah ini diinisiasi Polres Metro Jakpus. Kapolres Jakpus Kombes Suyudi Ario Seto menyebut awal mula dari terpilihnya nenek Tukini mengikuti program bedah rumah.
Rumah nenek Tukini menurut Suyudi memang sudah tidak layak. Jika hujan, rumahnya kerap banjir karena genteng-genteng rumah tak bisa lagi melindungi. Di rumah ini, nenek Tukini tinggal bersama cucu-cucunya. Yang paling besar bekerja serabutan menjadi penjaga warnet.
Melihat kondisi ini, Polres Metro Jakarta Pusat melakukan bedah rumah dengan tema ‘Lebaran dengan Rumah Baru Bersama Kapolres Metro Jakarta Pusat’. Tujuannya untuk berbagi dengan sesama sebagai bagian kegiatan peringatan HUT ke-71 Bhayangkara. “Tujuannya kita ingin berbagi sesama, khususnya kepada orang-orang, apalagi wanita jompo yang sudah tua. Kemudian kebetulan kita ada program namanya ‘Kamis Bersodakoh’ dari pihak Polres Jakarta Pusat,” ujar Suyudi saat dihubungi detikcom, Jumat (23/6/2017). Nenek Tukini terpilih dengan sejumlah pertimbangan. Selain rumah tinggal yang tak layak huni, nenek Tukini sudah sakit stroke. “Cucunya ada tapi kan masih kecil-kecil, ada satu yang besar tapi kerjanya di warnet jadi agak memprihatinkan kehidupannya. Kita pilih karena menurut penilaian kami beliaulah yang layak, selain beliau sudah tua, janda, umur sudah 80 tahun, kemudian juga kondisinya sakit tidak berdaya,” ujarnya. “Jadi kehidupannya sangat tidak layak, jadi kehidupannya terbatas dan tidak bisa apa-apa,” sambung Suyudi.
|
0 Comments