Polda Sulteng, 24/06/2017 detik.in – Kereta ungu Nirwasda untuk Irwasda Kombes Pol Dwi Setyadi adalah sebuah cerita kehidupan yang begitu membekas dirasakan keluarga Irwasda Polda Sulteng Kombes Pol Dwi Setiyadi yang diceritakan pada Tim HaloduniaGroup
Cerita ini tentang seorang ibu penjual nasi kuning yang berjualan dipinggiran pantai Palu dan menjadi langganan Irwasda Polda Sulteng Kombes Pol Dwi Setiyadi dan istrinya jika sedang berolah raga pagi jalan santai menyusuri jalan ditepian pantai kota Palu.
Dijelaskan Kombes pol Dwi, Ibu salah satu penjual nasi kuning ini dalam kondisi sedang hamil tua dan biasanya kalau kebetulan mampir dideretan penjual nasi kuning ini, kami selalu memborong jualan mereka untuk dibawa pulang buat anggota keluarga dirumah dan dibagikan juga pada anggota jaga untuk sarapan pagi.
Sehingga merekapun, para penjual nasi kuning ini tidak asing lagi dengan keberadaan bapak dan ibu Dwi Setiyadi.
Hingga pada suatu waktu, ibu penjual nasi kuning yang sedang hamil tua ini akan melahirkan.Namun mereka dilanda kebingungan karena tidak memiliki dana untuk membiayai kelahiran anaknya.
“Dalam kebingungannya suami dari ibu ini beserta teman-temannya memberanikan diri mendatangi suami saya untuk meminta bantuan” pungkas Irwasda Polda Sulteng ini.
Ditambahkan, Mendengar cerita suami istri tersebut, kemudian saya berusaha membantu dengan membiayai persalinan dan pada hari Rabu tanggal 5 April 2017 pagi pukul 04.00 Wita. ibu penjual nasi kuning yang diceritakan tadi menjalani persiapan persalinannya di RS Bhayangkara Polda Sulteng.
“Dan pada hari yang sama pukul 19.10 wita lahirlah seorang bayi laki-laki yang sehat walafiat, “ucap Irwasda Polda Sulteng ini.
Setelah keluar dari rumah sakit pada tanggal 7 April 2017, suami istri penjual nasi kuning ini beserta bayi yang baru dilahirkan datang berjalan kaki dari rumahnya kerumah dinas Irwasda Polda Sulteng hanya untuk mengucapkan terima kasih” tutur Kombes pol Dwi Setiyadi kembali.
“Sebagai tanda terima kasih serta pengingat mereka pada orang yang sudah memberikan bantuan,mereka mengatakan akan memberi nama anaknya dengan nama saya dan terus terang membuat hati saya jadi trenyuh dan terharu” timpal Kombes dwi.
Dan ditengah rasa haru yang dirasakan oleh bapak dan ibu Dwi Setiyadi, terselip sebuah cerita lucu yang membuat tertawa semua yg ada pada saat itu dirumah dinas.
Bagaimana tidak ternyata suami istri penjual nasi kuning ini saking terlalu lugunya mereka tidak bisa membedakan mana yang merupakan nama jabatan dan nama asli Irwasda Polda Sulteng.
Sambil tertawa Ny Siti Widiati Dwi Setiyadi ikut bercerita ” sang anak dinamakan menggunakan nama jabatan suami saya saat ini, tapi malah bagus dan unik jadinya. Untuk meluruskannya saya sarankan agar menambahkan nama asli suami saya dibelakang nama yang sudah mereka beri.
Sehingga akhirnya nama anak tersebut menjadi Mohammad Nirwasda Setiyadi.
Nirwasda sendiri merupakan gabungan nama orangtua bayi yg menggunakan huruf N dan Irwasda adalah nama jabatan bapak Dwi setiyadi saat ini di Polda Sulteng.
” Dan merupakan sebuah kehormatan bagi kami, nama dari kepala keluarga kami diabadikan menjadi nama anak dari penjual nasi kuning yang kami sendiri tidak tau siapa namanya.Terselip rasa bangga dan haru pada hati kami yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,doa kami bagi sang bayi Semoga Allah menjadikannya anak yang saleh,pintar, beragama, berakhlak mulia, bijaksana, berbakti pada orangtua, keluarga dan bangsa.
Semoga kelak dikemudian hari ia akan menjadi orang “BESAR”,Aamiin YRA,” tutur istri Irwasda Polda Sulteng ini sebelum mengakhiri perbincangannya dengan kami.
Diakhir perbincanganya, Ny Siti Widiati Dwi Setiyadi menyampaikan Sebuah pesan moral yang bisa dipetik hikmahnya dari cerita diatas adalah bahwa “SEDEKAH” merupakan amal yang akan menyelamatkan kita dihari akhir, karena tidak mudah berkata “Iya” kepada orang lain yg membutuhkan bantuan.
“Dan kita pun takkan pernah tahu apakah ketika itu malaikat merubah dirinya dlm wujud orang yang membutuhkan bantuan kita, Pada saat diutus untuk menguji hambaNYA. Semoga kita selalu diingatkan olehNYA untuk selalu melakukan kebajikan pada sesama, “tutup Ny Siti Widiati Dwi Setyadi.
Terlihat bersitan rasa syukur dan haru pada wajah bapak kombes pol Drs Dwi Setiyadi beserta istri bahwa mereka sempat berbuat sesuatu untuk membantu ibu penjual nasi kuning ini. Karena ternyata bukan tanpa alasan sang Maha Pencipta mempertemukan mereka.
Disatu sisi tuhan mengabulkan doa yg mungkin senantiasa terpanjatkan dari ibu penjual nasi kuning ini sebagai rejeki bagi bayi Nirwasda, dilain sisi diberiNYA kesempatan pada bapak Dwi Setiyadi untuk melakukan sebuah kebaikan pada sesama.
0 Comments