detik indonesia-Payung telah digunakan sejak 3.500 tahun lalu yang difungsikan sebagai pelindung manusia dari panas serta hujan. Penemunya yakni Lu Ban, seorang tukang kayu asal Tiongkok yang berusaha menciptakan sebuah barang untuk melindungi istrinya dari hujan setiap kali mengirimkan makanan kepadanya.
Awalnya, payng hanya terbuat dari kertas yang dilapisi oleh lilin. Dalam perkembangannya di Tiongkok, sejumlah material seperti sutra dan kertas minyak yang terbuat dari kayu mulberry. Bahkan perkembangannya saat itu telah mencapai kemajuan berupa payung lipat yang diabadikan dalam gambar sebuah buku dari Dinasti Song.
Berselang beberapa waktu, penyebaran payung mulai dilakukan di sejumlah negara tetangga Tiongkok. Adanya pertukaran budaya antar negara cukup membantu penyebaran payung bergerak lebih cepat sedikit demi sedikit.
Seperti Jepang yang telah mengirimkan delegasi untuk mempelajari kebudayaan Tiongkok. Setelahnya, ketika kembali ke Jepang para delegasi tersebut memperkenalkan teknik pembuatan payung. DSejak saat itulah payung pun mulai berkembang di negara matahari terbit tersebut, juga Korea.
Sementara itu, masyarakat Mesir Kuno serta Yunani Kuno diketahui menggunakan payung sebagai penanda atau symbol yang memiliki makna. Sekitar 1.000 tahun sebelum Masehi diketahui bangsa Mesir Kuno juga telah menggunakan payung. Namun dengan fungsi lain yakni sebagai simbol religius.
Sehingga penggunanya tak sembarangan orang dapat menggunakan payung, hanya tokoh-tokoh religi saja yang mendapatkan kesempatan menggunakan payung. Penggunaan payung juga dimaknai bahwa payung ialah kubah dari surga yang melindungi para tokoh religius tersebut. Sementara, di Yunani Kuno payung disimbolkan sebagai lambang dari erotisme.
Pada abad ke 18, lantas payung mulai popular digunakan di sejumlah wilayah, termasuk Eropa. Payung mulai difungsikan sebagai aksesoris perempuan. Payung pun mulai dihiasi dengan aksesoris seperti kain berenda agar terlihat lebih feminine. Setelahnya, payung mulai dikembangkan dan tidak hanya identic dengan kaum perempuan saja, namun juga dapat digunakan oleh laki-laki.
Setelah melalui sejumlah tahapan perkembangan payung, lantas bahan yang digunakan untuk membuat payung pun kian beragam. Awalnya payung terbuat dari kertas, kain, kayu, tulang paus, lantas beranjak menjadi desain dari kerangka baja yang digunakan hingga kini.
0 Comments